spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Wisata Lumpuh, Bendera Putih Marak di Ciwidey: Kas Kosong, Utang Numpuk!

KNews.id- Sejumlah objek wisata, penginapan, dan restoran di Ciwidey, Kabupaten Bandung mengibarkan bendera putih. Tanda dompet krisis. Kondisi krisis yang dialami sejumlah pengelola wisata dipicu karena tidak adanya pemasukan sama sekali selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Tidak sedikit pula yang harus menanggung utang usaha karena wisata, restoran, dan penginapan lumpuh.

Dari pantauan detikcom, ada lima tempat yang mengibarkan bendera putih di Ciwidey. Di antaranya, Restoran Bebek Unti, Bambooberry, Saung Gawir, Pondok Gembyang, dan Ciwidey Valley. Bendera putih itu dikibarkan tepat di depan pintu masuk setiap lokasi tersebut. Di setiap lokasi tersebut nampak sepi tanpa ada pelanggan satu pun yang masuk atau keluar.

- Advertisement -

Bahkan, di Ciwidey Valley tidak hanya satu bendera melainkan tiga bendera putih. Bendera putih itu pun menjadi perhatian setiap orang yang melintas. Saat mengunjungi Ciwidey Valley, nampak suasana sepi menyelimuti dinginnya kawasan Ciwidey. Tidak ada kendaraan wisatawan yang terparkir di lokasi tersebut.

“(Bendera putih) sebagai bentuk ekspresi, karena kami enggak mampu dengan kondisi seperti ini,” ujar Bagian Administrasi Ciwidey Valley Bangkit Satria kepada detikcom di lokasi, Ahad (1/8).

- Advertisement -

Saat ini, kata Satria, mereka sudah tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Tapi, beberapa biaya operasional harus tetap dikeluarkan, seperti gaji pegawai dan hutang terhadap pihak ketiga. Akhirnya, pengelola wisata Ciwidey memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan dan jam kerja karyawan. Kini, tutur Satria, ada 30 persen karyawannya tidak bekerja lagi dan sisanya kerja dengan jam kerja disesuaikan.

“Jadi selama hampir dua bulan ini sudah tidak ada pemasukan, pemasukan sudah nol. Akhirnya, ada pengurangan karyawan dan jam kerja dari karyawan diatur,” kata dia.

- Advertisement -

Kendati berat untuk bertahan, Satria optimistis bisa bangkit lagi dalam waktu dekat. Asalkan, selama PPKM Darurat dijalankan ada bantuan dari pemerintah.

Harapannya agar pandemi segera berakhir, jadi kami bisa beraktivitas secara normal. Kalau PPKM ini keputusan terbaik, kami mengikuti. Hanya saja, karena kami cuma bergantung kepada wisata dan sekarang tutup, kami berharap PPKM ini segera dibuka. Jadi, kami bisa beraktivitas secara normal, tidak lagi ada bendera putih,” dia berharap.

“Kami harapkan juga bantuan relaksasi penundaan pembayaran, kalau memang ada yang harus dibayar, ada penundaan pembayaran. Karena jelas kita tidak ada pemasukan,” dia menambahkan. (Ade/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini