Wapres Tiba-Tiba Bicara Soal AI dan Pengganti Ulama

86
Advertisement

KNews.id – Wakil presiden Ma’aruf Amin bicara soal penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang diketahui, kehadiran AI kerap dikhawatirkan bisa menggantikan beberapa peranan yang dilakukan manusia. Soal ini, Ma’aruf Amin menegaskan teknologi tersebut tidak akan menggantikan ulama saat membuat fatwa. Dia menjelaskan AI merupakan alat. Sementara fatwa dibuat oleh manusia jadi tidak mungkin dilakukan oleh alat.

Advertisement

“Itu kan alat saja. Alat itu hanya memberikan, mengomunikasikan, atau menyebarluaskan, atau menginformasikan. Jadi, tidak bisa membuat fatwa,” kata Ma’aruf, dikutip dari laman resmi Kominfo. “Mufti itu orang. Jadi, tidak mungkin alat itu menjadi mufti,” imbuh Wapres.

Selain itu, mufti juga harus memenuhi syarat tertentu. Karena perlu memahami dasar yang jadi pedoman dalam memberikan fatwa. Oleh karena itu, Ma’aruf kembali mengingatkan tidak bisa alat menjadi mufti. Alat, dia menjelaskan, digunakan untuk beberapa hal seperti memberikan informasi.

“Oleh karena itu, alat tidak bisa menjadi mufti. Dia hanya mengembangkan, menyampaikan, menginformasikan. Jadi, nggak mungkin,” jelasnya.

Sementara Rektor Universitas Brawijaya, Widodo mengatakan alat yang dimaksud akan membantu mufti dalam membuat sebuah fatwa. Misalnya dalam kerja sama universitas itu dengan kerja sama asing dalam pengembangan riset dan tools, digunakan untuk memanfaatkan autentikasi hal dan membantu memeriksa kehalalan dalam produk.

“Alat ataupun sistem yang dikembangkan itu hanya tool, sarana untuk membantu mufti membuat fatwa. Kira-kira begitu,” ujar Widodo.  (Zs/CNBC)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini