KNews.id- Kondisi pasar keuangan saat ini belum bisa dibilang stabil. Walhasil, sejumlah bank yang berniat menggalang pendanaan (fund raising) pun harus lebih waspada. Namun, walau kondisi ekonomi masih fluktuatif beberapa bank masih tetap percaya diri mampu meraup pendanaan di pasar.
Ambil contoh, PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) yang berencana kembali menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun di tahun ini. Aksi tersebut merupakan bagian dari skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) perseroan.
Walau masih belum menentukan waktu yang tepat, Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan pihaknya akan menerbitkan obligasi tersebut bila kondisi likuiditas perseroan mulai mengetat.
“Kami masih lihat situasi. Kalau sementara ini, likuiditas di market (pasar uang) masih bagus juga, rencana itu tetap jalan,” katanya.
Pun, dalam waktu dekat ini nampaknya Bank Mantap masih memiliki likuiditas yang cukup. Misalnya saja, per Januari 2020 total DPK Bank Mantap mencapai Rp 20,14 triliun, meningkat 33,17% secara year on year(yoy).
Sebagai catatan, Bank Mantap memang telah mengantongi izin penerbitan PUB sebesar Rp 4 triliun hingga 2022. Josephus menyebut separuh jatah PUB tersebut akan dieksekusi pada semester I atau semester II 2020.
Pendanaan ini dibutuhkan perseroan untuk mengejar target pertumbuhan di 2020 sebesar Rp 26 triliun atau naik 30% secara yoy. (Fahad Hasan)