spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Taiwan Mengingatkan Australia, Ancaman Militer RRC Muncul di Depan Pintu Anda!

KNews.id- Pejabat senior Taiwan telah memperingatkan Australia dan negara-negara lain untuk mewaspadai ambisi militer China di Indo-Pasifik, menyusul ditandatangani pakta keamanan antara China dengan Kepulauan Solomon dan dugaan “otoritarianisme” Beijing yang merayap di wilayah tersebut.

Berbicara saat wawancara dengan SBS News Australia pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu berpendapat bahwa China telah memperluas pengaruhnya ke dalam kawasan dan meminta pejabat di wilayah itu untuk memperhatikan secara sungguh-sungguh untuk dugaan ancaman tersebut.

- Advertisement -

“Negara-negara yang berpikiran sama seperti Amerika Serikat dan Australia serta Jepang perlu lebih memperhatikan aktivitas militer China di Pasifik,” kata Joseph Wu.

“Ancaman itu tepat di depan pintu Anda dan saya yakin kehadiran militer dengan akasan apa pun oleh China di Kepulauan Solomon akan menjadi persoalan besar Anda.”

- Advertisement -

Pernyataan Wu itu datang setelah Beijing menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon, sebuah negara Pasifik yang terletak sekitar 1.000 mil (1.700 km) dari pantai timur laut Australia.

Pejabat di Canberra telah mengutuk langkah tersebut, mengklaim bahwa China ingin menggunakan perjanjian tersebut untuk membangun pijakan militer di daerah tersebut.

- Advertisement -

Perdana Menteri Australia Scott Morrison baru-baru ini menyatakan bahwa pangkalan militer China di Kepulauan Solomon akan membentuk “garis merah”, meskipun kemudian mengklarifikasi bahwa Australia hanya akan “bekerja dengan mitra untuk memastikan bahwa langkah seperti itu akan dicegah”.

Namun, dia tidak merinci secara jelas bagaimana tanggapan Australia, dengan mengatakan, “tidak bijaksana untuk berspekulasi tentang langkah apa yang mungkin diambil Australia dan sekutunya.” ujar Morrison.

Beijing telah berulang kali membantah niat membangun pangkalan di Kepulauan Solomon, melaui juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menyebut klaim itu sebagai “rumor” dan “disinformasi murni”, juga dengan alasan kesepakatan dengan pulau-pulau itu “terbuka, transparan, dan tidak ditargetkan pada
pihak ketiga mana pun.”

Taiwan berharap bahwa Canberra dapat membantu mencegah terjadinya krisis. “Jika ada kebutuhan akan bantuan tambahan, dukungan Australia untuk Taiwan akan dihargai”. Tegas Joseph Wu. (AHM/intpnew24)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini