KNews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan uang negara adalah uang seluruh rakyat Indonesia. Karenanya, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dilakukan secara transparan.
“Kementerian Keuangan berkewajiban dan bertanggung jawab menyampaikan ke masyarakat secara konkret apa artinya kehadiran negara. Negara bisa hadir karena ada uang negara atau yang disebut #UangKita,” katanya dalam Peresmian Rusunara PNS Kemenkeu di Jayapura, Papua.
Ia mengatakan uang negara juga digunakan sebagai sumber dana bantuan sosial (bansos) yang dibagikan pemerintah. Ia pun ingin rakyat terutama yang tak mampu mengetahui hal tersebut.
“Masyarakat juga akan ikut tentu dalam mengawasi, ikut memiliki, karena mereka yang mampu (orang kaya) membayar pajak dan tentu mereka ingin tahu uang pajaknya untuk apa. Sedangkan yang tidak mampu (orang miskin) mendapat bantuan dari pemerintah dan mereka harus tahu uangnya dari mana,” tuturnya.
“Ini untuk menciptakan iklim akuntabilitas dan rasa memiliki terhadap negara ini dari seluruh rakyat Indonesia. Negara ini dibangun dengan perjuangan serta gotong royong dan kita terus juga harus memupuk rasa gotong royong ini dengan salah satunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” imbuhnya.
Ani, sapaan akrabnya, membantah anggapan bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat hanyalah sebuah retorika. Menurutnya, pemerintah membuka banyak keran untuk membantu rakyat.
Terkait pemasukan negara, Ani mengatakan pemerintah bisa mendapatkannya dari pungutan pajak, bea dan cukai, hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Belanjanya bisa melalui belanja kementerian/lembaga, maupun transfer keuangan dan dana desa, bahkan juga dari sisi below the line atau investasi. Itu semua menggambarkan bagaimana kehadiran negara, karena masyarakat kita mungkin sering merasakan negara hadir itu menjadi dianggapnya hanya retorika,” jelasnya.
(Zs/CNN)