spot_img
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

Saat Saham Telkom Tertekan, Mantan Dirut Bursa Masuk di Harga Ini

 

KNews.id –  Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) belakangan ini dalam tekanan berat. Namun, di tengah anjloknya harga saham Telkom, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein Mahmud, mulai kembali mengakumulasi.

- Advertisement -

“Saya mulai lagi nyendok TLKM. Mulai dari harga Rp 3.640 dan terakhir Rp 3.430. Saham-saham telekomunikasi pada pekan terakhir Maret melorot tajam. ISAT dalam seminggu terakhir turun 3,66%, EXCL 5,44%, paling dalam TLKM sebesar 11,03%,” tulis Hasan Zein dalam postingan-nya di Facebook, yang dikutip pada Senin (1/4/2024).

Padahal, menurut dia, kinerja Telkom lumayan bagus. Apalagi, tahun pemilu adalah musim panen bagi emiten berkode saham TLKM tersebut. Begitu juga saat Lebaran, trafik data dipastikan naik.

- Advertisement -
Meski demikian, Hasan mengibaratkan TLKM sebagai ‘raksasa bergerak lamban’. Pertumbuhan pendapatan operasi sungguh tidak mudah. Kenaikan laba dua digit pada 2023 bukan karena operasi, tapi karena rugi investasi yang turun dibandingkan tahun sebelumnya.

“Telkomsel – anak usaha TLKM – dengan pelanggan 160 juta tak gampang mempertahankan kualitas layanan. Ada peluang penurunan jumlah pelanggan. Begitu juga Indihome,” sebut Hasan.

Kemudian, rencana unlock value dengan menggiring anak usaha TLKM ke panggung IPO. Selain cuma one off value non operasi, anak-anak usahanya TLKM juga tidak banyak lagi yang prospektif.

- Advertisement -

Potensi pertumbuhan yang tinggi ada di segmen data center. Tapi, ini bukan bisnis inti TLKM. Persaingan dengan swasta juga cukup sengit. “Mitratel (MTEL) saya perkirakan masih akan bertumbuh, tapi tidak dua digit,” tutur dia.

Hasan menyarankan agar TLKM meningkatkan efisiensi untuk memperbaiki bottom line (laba) di tengah potensi upper line (pendapatan) yang stagnan.

Soal saham TLKM, menurut dia, harga di bawah Rp 3.900-4.000 tergolong masih murah. “TLKM masih akan bertumbuh, walau boleh jadi makin lamban. Pertumbuhan upper line dua digit memang susah. Tapi bukan tidak bisa,” ujarnya.

Telkom (TLKM) mencatatkan pendapatan Rp 38 triliun pada kuartal IV-2023 atau naik 0,6% (qoq). Alhasil, pendapatan Telkom sepanjang 2023 mencapai Rp 149,2 triliun atau tumbuh 1,3% (yoy).

Namun, EBITDA Telkom turun 1,8% (yoy) menjadi Rp 77,6 triliun. Sedangkan laba bersih emiten berkode saham TLKM tersebut mencapai Rp 24,6 triliun atau melejit 18,3% (yoy) pada 2023.

“Jumlah pelanggan mencapai 159,3 juta atau naik 1,6% (yoy). Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) seluler meningkat 7,5% (yoy) menjadi Rp 47,5 ribu pada 2023,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Jonghoon Won dalam risetnya.

Menurut dia, angka operasional kuartalan TLKM lebih rendah dari perkiraan dengan penurunan ARPU seluler dan ARPU IndiHome masing-masing sebesar 4,3% (qoq) dan 2,9% (qoq), sehingga pasar bereaksi negatif setelah TLKM merilis laporan keuangan 2023.

“Meski demikian, kami masih mengantisipasi fundamental TLKM yang solid dan diperkirakan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat pada 2024,” sebut Jonghoon.

Karena itu, Mirae mempertahankan rekomendasi trading buy untuk saham TLKM. Target harga terbaru saham TLKM dipatok Rp 4.790, dengan menggunakan metode discounted cash flow (DCF) 10 tahun dengan WACC sebesar 12,5% dan tingkat pertumbuhan terminal 1,5%.

Saat ini, TLKM diperdagangkan pada valuasi EV/EBITDA sebesar 4,9 kali (di bawah standar deviasi -1,0). “Dalam pandangan jangka menengah dan panjang, kami melihat TLKM memiliki cukup ruang untuk potensi kenaikan, karena kuatnya pertumbuhan top line dan akan ada penurunan suku bunga mulai semester II-2024, yang akan berdampak positif pada harga saham TLKM,” pungkas Jonghoon.

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini