KNews.id – Jakarta ,Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat muncul dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk turut dipanggil menyampaikan keterangan. Terkait itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendorong kehadiran Jokowi dan membandingkannya dengan Ketum Megawati Soekarnoputri yang disebutnya siap hadir jika dipanggil ke sidang.
Nama Jokowi Muncul
Mulanya, hakim konstitusi Arief Hidayat sempat mengatakan kurang elok jika memanggil Jokowi ke sidang sengketa pilpres. Dia mengatakan hal itu dikarenakan Jokowi berstatus sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
“Saya kebetulan hakim konstitusi di antara kita bersembilan itu yang terlibat mengadili Pilpres dan Pileg tiga kali. Jadi saya mempunyai pemahaman yang agak kompherensif mendalam,” kata Arief dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).
Arief mengatakan sengketa pemilu kali ini lebih heboh dari Pemilu 2014 dan 2019. Dia menyinggung soal pelanggaran etik di MK hingga penyelenggara pemilu seperti KPU.
Dia juga mengungkit soal dugaan cawe-cawe Jokowi dalam Pemilu. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu dalil dalam permohonan pemohon.
“Nah yang terutama mendapat perhatian yang sangat luas dan kemudian didalilkan oleh pemohon itu cawe-cawenya kepala negara,” ujar Arief.
“Nah cawe-cawenya kepala negara ini, mahkamah sebetulnya juga ‘Apa iya kita memanggil kepala negara, Presiden RI?’ kelihatannya kan kurang elok karena presiden sekaligus kepala negara dan kepala pemerintahan,” sambung Arief.
Hasto Pastikan Mega Siap Hadir
Sebelumnya, Hasto mengatakan Megawati mengaku siap apabila diminta menjadi saksi dalam sidang sengketa Pemilu 2024. Hasto memastikan Megawati berkomitmen mengawal proses yang bergulir di MK.
“Bu Mega siap sekiranya dihadirkan dan beliau akan datang. Kami akan mengawal sebaik-baiknya,” kata Hasto saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
Hasto menyebut usulan untuk menghadirkan Megawati dalam sidang MK disampaikan oleh Tim Hukum Paslon 02 Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan. Saat Hasto menyampaikan usulan Otto, Megawati tertawa dan menyampaikan kesiapannya.
“Ketika ada permintaan dan kemudian atas keputusan mahkamah sesuai dengan kewenangan dari mahkamah, bukan karena usulan dari tim hukum 01 maupun 03 akan menghadirkan para menteri. Kemudian Pak Otto Hasibuan menyatakan ‘Ya kalau begitu Ibu Mega juga akan diperlukan sebagai saksi’,” jelas Hasto.
“Ketika itu saya sampaikan kepada Ibu Mega, beliau tertawa dan kemudian ia mengatakan, ‘lho kalau kemudian saya dipanggil sebagai saksi di MK, saya akan sangat dengan senang hati untuk menanggapi itu’,” sambungnya.
Hasto juga menyampaikan spirit yang dimiliki Megawati kepada para saksi kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam sidang sengketa pilpres hari ini. Prinsipnya, PDIP ingin berjuang menegakkan konstitusi agar kedaulatan rakyat terwujud.
“Tadi malam saya sampaikan kepada saksi yang hari ini dihadirkan ke Mahkamah Konstitusi, lho kalau Ibu Mega juga punya spirit dan memberikan spirit bagi kita untuk menjadi saksi, kita semuanya akan berjuang demi tegaknya konstitusi, demi tegaknya demokrasi, dan dijauhkan abuse of power oleh presiden supaya kedaulatan rakyat betul-betul bisa menyuarakan terhadap pemimpin yang terbaik,” tegasnya.
(Zs/Dtk)