spot_img
Kamis, Maret 28, 2024
spot_img

Ridwan Saidi: AS dan China akan Berperang antara Idul Fitri dan Idul Adha!

KNews.id- Amerika Serikat dilaporkan memindahkan sistem anti-rudal Patriot, bersama dengan aset militer lainnya, dari kerajaan Arab Saudi untuk mengurangi penumpukan kekuatan militer. Penumpukan keuatan militer AS di Arab Saudi tersebut dimulai ketika ketegangan dengan Iran berkobar tahun lalu.

Wall Street Journal, mengutip pejabat anonim AS, melaporkan pada hari Kamis bahwa empat baterai rudal darat-ke-udara Patriot, yang dimaksudkan untuk melindungi aset darat dari serangan rudal dan pesawat, akan dihapus dari fasilitas minyak Saudi. Puluhan personel militer yang dikerahkan bersama dengan baterai juga akan dipindahkan, kata para pejabat kepada WSJ.

- Advertisement -

Penugasan kembali sistem Patriot, yang sekarang sedang berlangsung, belum pernah diungkapkan sebelumnya. Dua skuadron pesawat tempur AS telah meninggalkan wilayah itu, dan para pejabat AS dikatakan sedang mempertimbangkan pengurangan kehadiran Angkatan Laut AS di Teluk. Pengurangan dikatakan berdasarkan penilaian oleh beberapa pejabat bahwa Teheran tidak lagi menjadi ancaman langsung bagi kepentingan strategis AS.

Para pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters. Iran membantah ikut serta dalam serangan terhadap fasilitas minyak Saudi. Para pejabat AS mengatakan mereka percaya bahwa serangan Januari yang menewaskan komandan Iran Jenderal Qassem Soleimani, bersama dengan pandemi coronavirus yang sedang berlangsung yang telah memacu Iran, telah mengurangi kemampuan Teheran di wilayah tersebut.

- Advertisement -

Perencana Pentagon sedang mempertimbangkan untuk menggeser aset terbatas untuk berurusan dengan prioritas lain, termasuk upaya untuk melawan pengaruh militer Cina yang semakin meluas di Asia.

Sementara itu, daam YouTube, Macan Idealis, Ridwan Saidi mepperkirakan Perang AS dan China akan terjadi antara Idul Fitri dan Idul Adha, lalu bagaimana kondisi Indonesia jika ha ini terjadi?. (Fahad Hasan&Reuters)

- Advertisement -

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini