KNews.id- Presiden Jokowi memutuskan untuk melanjutkan pengerjaan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) di tengah belum selesainya mitigasi terhadap virus corona. Langkah tersebut dilakukan dilakukan dengan tujuan agar pertumbuhan ekonomi dalam negeri bisa terdongkrak kembali.
Namun, jumlah PSN yang bakal dikerjakan ini dirampingkan karena menyesuaikan kondisi keuangan negara. Dari rencana semula sebanyak 245 proyek, hanya 89 yang akan dilanjutkan.
Salah satu proyek yang sudah diumumkan bakal berlanjut yakni pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara di sisi proyek yang dihapus, salah satunya yang mengejutkan adalah pengembangan pesawat R80 buatan Presiden ke-4 RI BJ Habibie.
Jokowi Hapus Proyek Pesawat R80 Habibie, Fokus Kembangkan Drone
Presiden Jokowi mengeluarkan pengembangan pesawat R80 bikinan Presiden BJ Habibie dari daftar PSN yang digarap pemerintah. Sebagai gantinya, pemerintah akan fokus pada pengembangan drone.
Selain itu, pengembangan pesawat N245 juga dihilangkan dari daftar rencana proyek. R80 digarap PT Regio Aviasi Industri milik Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Akbar Habibie, sedangkan N245 digarap PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
“Kemudian terkait dengan 3 proyek drone. Di mana 3 proyek terkait pengembangan drone itu sebagai pengganti proyek yang dikeluarkan antara lain R80 dan N245,” jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat dengan Jokowi, Jumat (29/5).
Airlangga menilai, pengembangan drone lebih sesuai dengan keadaan saat ini, ketimbang realisasi kedua proyek dengan biaya yang tak sedikit itu.
Jokowi Sambungkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya
Adapun proyek yang kembali dilanjutkan oleh pemerintah, salah satunya yakni pengerjaan proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung. Bahkan, Jokowi sudah menginstruksikan agar kereta ini bisa tersambung hingga ke Surabaya.
“Terkait dengan program Kereta Cepat Jakarta-Bandung, arahan bapak presiden kereta cepat ini dilanjutkan,” kata Airlangga.
Proyek ini dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang merupakan konsorsium sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, dengan China Railways.
Genjot Proyek Infrastruktur agar Mampu Serap Empat Juta Pekerja
Keputusan untuk menggenjot proyek strategis yang mayoritas di bidang infrastruktur dianggap bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, beragam proyek infrastruktur yang disiapkan antara lain di Sumatera ada 7 proyek senilai Rp 117 triliun, di Jawa ada 25 proyek senilai Rp 462 triliun, Kalimantan 17 proyek Rp 144 triliun.
Kemudian Sulawesi ada 8 proyek Rp 208 triliun, Bali dan Nusa Tenggara ada 12 proyek Rp 28 triliun.
“Secara nasional ada 11 proyek Rp 351 triliun. Juga Maluku, Papua Rp 111 triliun,” kata Airlangga saat konferensi pers secara virtual, Jumat (29/5).
Menurut Airlangga, beragam proyek infrastruktur akan memberi efek ganda. Setiap Rp 1 triliun proyek bisa mempekerjakan 14 ribu tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.
“Proyek periode 2020 sampai 2024 ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sekitar 4 juta, atau selama proyek itu berjalan agregatnya bisa mencapai 19 juta orang yang bekerja dalam proyek di dalam 5 tahun ini,” ujarnya. (FHD&GLR)