Oleh : Damai Hari Lubis – Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
KNews.id – Bukti dari kegagalan Jokowi adalah dirinya selaku presiden kepala Negara RI yang dimandatkan oleh konstitusi untuk mengelola kekayaan negara ini dan mempersembahkan hasilnya demi kepentingan rakyat, malah terbalik minta rakyat membantu dirinya untuk kebutuhan infrastruktur, melalui pencanangan GNWU atau Gerakan Nasional Wakaf Uang yang dikritik keras oleh almarhum ekonom Rizal Ramli
Sedangkan bukti Jokowi pembohong, hingga puluhan kali, oleh karenanya, pernah ada gugatan yang dilayangkan oleh kelompok Aktivis Muslim TPUA/ Tim Pembela Ulama dan Aktivis di PN. Jakarta Pusat, dengan menyertakan puluhan bukti kebohongan Jokowi terhadap janji janji politiknya kepada rakyat yang dirinya tak mampu buktikan, hingga saat ini. Dan sampai – sampai ada kelompok Mahasiswa dari Universitas Indonesia, memberikan gelar, ” Jokowi sebagai King of Lips Service”.
Selainnya Jokowi, termasuk pemimpin yang buruk karakter , atau bukan tipikal role model patuh hukum, karena dirinya melakukan pembiaran penyimpangan politik dan hukum, saat beberapa menteri kabinetnya mewacanakan, untuk menginjak – injak konstitusi dengan pola, Jokowi presiden 3 ( tiga ) periode. Sehingga berimpilkasi munculkan kegaduhan tingkat nasional dalam bentuk aksi – aksi masyarakat yang turun kejalan, lalu terjadi eigenrichting, dalam bentuk eksekusi fisik kepada Ade Armando sampai nyaris bugil, dan pospol di Pejompongan, Jakarta Pusat dibakar massa, lalu akibatkan seorang petugas polri di Kendari, meninggal dunia saat mengamankan aksi massa mahasiswa.
Perihal janji Jokowi yang termasuk dalam urutan – urutan terakhir, ” akan menghapus garis kemiskinan ekstrim di tanah air menjadi dibawah 0 % pada tahun 2024 ” pun sekedar iklan kecap menjelang habis masa jabatannya. Karena buktinya saat ini, 13 hari menjelang Pilpres, 14 Februari 2024 belum ada diumumkan oleh Jokowi terkait ” daerah yang tingkat kemiskinannya sudah berada dibawah 0 %. Selain yang publis adalah dirinya telah menjadikan utang negara sekitar 8000 triliyun, namun masih tetap sibuk mencari utang baru kepada negara asing selain mengajak para investor untuk bekerja sama dalam bentuk investasi modal atau usaha untuk membangun IKN. Di Senajam, Kalimantan Timur, berikut memancing ketertarikan para pemodal pengusaha asing dengan melahirkan pola diskresi politik hukum yang ” mirip komprador, karena pengusaha asing dapat memiliki HGU. mencapai kurun waktu 170 Tahun.
Oleh karenanya, Prabowo yang sesumbar menyatakan, Jokowi adalah panutannya, dan mengakui Jokowi lebih pandai satu level daripada dirinya, serta berani angkat sumpah bahwa, “Jokowi is on right track “, dan untuk itu dirinya ( Prabowo ) akan meniru gaya kepemimpinan Jokowi “. Maka hal pengakuannya yang kontradiktif akan menjadi bumerang politik. Terlebih masa lalu Prabowo sesuai data empirik, dirinya terlibat terhadap penghilangan nyawa 13 orang aktivis, dalam kasus penculikan serta hingga kini jasad maupun makam para korban tidak diketahui.
Maka, dalam pilpres ke – tiga kalinya ini, Prabowo Subianto, tetap sebagai sosok tokoh politik yang absurd untuk dapat menangkan pemilu pilpres 2024. Terlebih pasangan cawapresnya seorang Gibran RR. yang sarat problematika hukum saat pra pencalonannya, dan sebagai putra dari Joko Widodo yang populer karena ketidakberhasilan dirinya mengelola negara karena dianggap banyak tokoh dan pakar, Jokowi gagal pada semua sektor pembangunan, baik sektor pembangunan ekonomi, gagal dalam faktor penegakan hukum, dan gagal dalam pembangunan moralitas bangsa dan negara, terbukti banyaknya menteri kabinetnya yang korupsi dan terpapar korupsi.
Dan pastinya Joko Widodo/ Jokowi selaku Presiden RI. idola Capres Prabowo, saat ini, sedang menghadapi proses gugatan publik di PN. Jakarta Pusat, tentang Jokowi sebagai penguasa telah melakukan perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige overheidsdaad ) karena menggunakan ijasah palsu seolah alumni dari fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas Gajahmada, Jogjakarta
(Zs/NRS)