Saturday, July 2, 2022
Keuangan News
Advertisement
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Krisis Ekonomi di depan Mata, Pemerintah Pusat Lempar Handuk?

by Redaksi
28/03/2020 1:00 AM
in Headline, Opini
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Taufiq Amrullah, ME, Direktur Progress Indonesia
Mantan Ketua Umum KAMMI

KNews.id- KONFRONTASI- Di tengah situasi ketakutan akibat wabah virus corona covid19, bayang-bayang krisis ekonomi 1998 berpotensi terjadi. Situasi ekonomi Indonesia juga sangat mengerikan. Mengutip pernyataan pengamat ekonomi DR Rizal Ramli, tanpa pandemik covid 19 saja pertumbuhan ekonomi akan turun satu persen dari target lima persen. Dengan adanya pendemik ini pertumbuhan akan kehilangan dua persen lagi menjadi tinggal dua persen. 

Hal yang sama diakui oleh menteri keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tingga 2,5 persen atau bahkan 0 persen. Seolah pesan bahwa pemerintah lempar handuk akan situasi ekonomi saat ini. Situasi krisis makin dalam dengan terus melemahnya rupiah terhadap dolar menjadi 16 ribu rupiah, sama seperti krisis 1998, bursa saham anjlok disertai penarikan besar-besaran dana investor untuk dipindahkan ke luar negeri (capital outflow). 

Baca juga:

Ya Ampun, IKN Nusantara Masuk Wilayah Rawan Banjir, Melkianus Kotta: Kita Harus Hati-hati!

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

Di sektor mikro, perusahaan kelas menengah, umkm dan rumah tangga menjerit, mereka mengalami krisis likuiditas, tak ada banyak uang yang bisa digunakan untuk menggenjot produktivitas, bahkan untuk konsumsi rumah tangga pun semakin sulit dan berhemat. Diperparah dengan “work from home” dan “self lock down” di kota-kota besar yang melemahkan kinerja usaha dan kekeringan uang beredar. 

Beredarnya informasi bahwa pesawat Garuda Indonesia mengangkut penuh penumpang dari Jakarta ke Singapura di tengah “lockdown” mengindikasikan beberapa hal yang mirip situasi krisis 1998. Orang-orang seperti mulai berjaga-jaga melindungi diri dan asetnya. Ada banyak kemungkinan lain misalnya penumpang memang WNA yang memilih Singapura sebagai tempat untuk ‘mengungsi’ di tengah pandemik covid 19 ini karena protap perlindungan kesehatannya lebih baik. Atau WNI kelas atas yang melakukan hal yang sama untuk alasan kesehatan. Yang sangat berbahaya kalau kepergian ke luar negeri tersebut diikuti oleh ‘capital flight” di tengah bayang-bayang krisis ekonomi Indonesia.

Sebagai bagian dari anak bangsa, kami ingin menyerukan kepada segenap warga untuk stay at home atau #dirumahaja dalam arti yang lebih luas, lebih nasionalis, lebih feel home. Apa pun yang terjadi, ini rumah kita, rumah bangsa Indonesia.

Kami juga ingin mengingatkan pemerintah untuk tampil ke depan menunjukkan leadershipnya menerapkan prosedur tanggap darurat melawan covid 19 yang memberi rasa aman kepada seluruh rakyat. Juga menetapkan langkah-langkah penyelamatan ekonomi yang strategis dan menyentuh langsung masyarakat bawah.

Tidak bisa hanya dengan rapat-rapat teleconference kabinet dan sekedar konferensi pers semata. Kita sedang menghadapi dua ‘perang’ sekaligus, menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat melawan covid 19 dan masalah perut rakyat ekonomi bangsa. Bahayanya kalau perut rakyat kelaparan adalah masalah stabilitas sosial dan keamanan.(Fahad Hasan)

Tags: kriis ekonomi

Berita Terkait

Kawasan Ibu Kota Negara (I
Headline

Ya Ampun, IKN Nusantara Masuk Wilayah Rawan Banjir, Melkianus Kotta: Kita Harus Hati-hati!

02/07/2022 6:47 PM
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Headline

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

02/07/2022 6:36 PM
Mungkinkah misi Presiden Jokowi
Australia

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

02/07/2022 6:35 PM

Discussion about this post

Recent News

Kawasan Ibu Kota Negara (I

Ya Ampun, IKN Nusantara Masuk Wilayah Rawan Banjir, Melkianus Kotta: Kita Harus Hati-hati!

02/07/2022 6:47 PM
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

02/07/2022 6:36 PM
Mungkinkah misi Presiden Jokowi

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

02/07/2022 6:35 PM
Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri Anda sendiri

Simbolon Terperangkap

02/07/2022 6:34 PM
Pegiat media sosial Eko Widodo

Kembali Putin Membombardir Ukraina, Eko Widodo: Ini Sama Saja Menghina Misi Perdamaian Jokowi!

02/07/2022 6:33 PM
Presiden Rusia Vladimir Putin

Putin Mengingatkan Jokowi: Rusia Banyak Membantu dan Memperkuat Indonesia di Awal Kemerdekaan!

02/07/2022 6:32 PM
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Kronologi Tjahjo Kumolo Sakit sampai Meninggal Dunia!

02/07/2022 6:31 PM
CORE

Wow… Diprediksi Inflasi dapat Melonjak Enam Persen

02/07/2022 12:12 PM
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BRI Memfokuskan Transformasi Digital untuk Memperkuat Ekonomi Riil

02/07/2022 11:11 AM
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Potensi Pasar Modal Mengoptimalkan Keuangan Berkelanjutan

02/07/2022 10:10 AM

Populer

  • petinggi Cina berdiskusi di ruang luas berwarna merah

    RRC Cemas Menghadapi Fenomena Anies Baswedan!

    7208 shares
    Share 2883 Tweet 1802
  • Ini Dia Profil David Engel, Pakar Australia yang Berani Menyebut Presiden Jokowi “Bodoh”!

    2835 shares
    Share 1134 Tweet 709
  • Pemuda Papua Memberi Dukungan untuk Anies Baswedan dan Menolak PDIP: Kami tidak Butuh Pemimpin Berhati Busuk seperti Megawati!

    1652 shares
    Share 661 Tweet 413
  • Timnas Israel Datang ke Indonesia, Novel Bamukmin: Kami akan Mengepung Bandara, Hotel, dan Stadion!

    1276 shares
    Share 510 Tweet 319
  • Warga Papua: Surya Paloh Ambil Saja Anies Baswedan, Jangan Ganjar!

    1192 shares
    Share 477 Tweet 298

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.