Saturday, July 2, 2022
Keuangan News
Advertisement
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Kisah Utang BUMN yang Membengkak

by Redaksi
15/04/2020 7:56 PM
in Headline, Makro Ekonomi, Nasional
A A
Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Bank Indonesia (BI) kembali merilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI). Mengacu pada data tersebut, Utang Luar Negeri (ULN) BUMN walau porsinya hanya seperempat dari total swasta tetapi kenaikannya sangat pesat.

Posisi ULN BUMN pada Februari 2020 mencapai US$ 55,4 miliar atau dengan kurs referensi BI (JISDOR) hari ini (Rp 15.707/US$) nilainya mencapai 870,2 triliun. Angka ini setara dengan ~5,4% Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada 2019 dan setara dengan 48,4% APBN-P 2020.

ULN BUMN pada Februari 2020 cenderung mengalami kenaikan 17,1% secara year on year (yoy). Kenaikan ini masih sama dengan kenaikan yang terjadi pada bulan Januari 2020. Porsi ULN BUMN terhadap total ULN swasta Tanah Air mencapai 27,1% pada Februari lalu.

Sebanyak 78,3% ULN disumbang oleh BUMN non-lembaga keuangan diikuti dengan BUMN Bank sebesar 14,6% dan sisanya merupakan ULN BUMN Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

ULN BUMN Bank pada Februari 2020 tercatat naik 16,6% (yoy). Kenaikan ini lebih tinggi dibanding bulan Januari yang hanya 10,2% (yoy). Berbeda dengan BUMN Bank, ULN BUMN untuk LKBB dan BUMN non-keuangan cenderung melambat lajunya.

Baca juga:

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

Simbolon Terperangkap

Namun jika dibandingkan dengan industrinya, pertumbuhan ULN BUMN dalam negeri tergolong sangat pesat. Mari tengok industri perbankan terlebih dahulu.

Ketika pertumbuhan ULN perbankan nasional hanya 2,16% (yoy) pada Februari, ULN Bank BUMN meningkat dobel digit pada periode yang sama. Hal serupa juga terjadi pada BUMN non-keuangan. Ketika industrinya mencatatkan pertumbuhan ULN sebesar 6,86% (yoy) pada Februari, BUMN non-keuangan justru mencatatkan pertumbuhan ULN mencapai 18,8% (yoy)

Sementara itu hanya BUMN dari segmen LKBB saja yang pertumbuhan ULN-nya di bawah laju industrinya. ULN BUMN LKBB tercatat tumbuh 2,2% (yoy) kala industrinya tumbuh 4,4% (ypy). 

Pertumbuhan yang pesat dan membengkaknya utang harus benar-benar diwaspadai oleh BUMN. Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Bengkaknya ULN apalagi ketika rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS, jelas ini menimbulkan risiko yang berdampak negatif pada kinerja keuangan perseroan. 

Pandemi corona yang sudah masuk ke dalam negeri kini sudah menginfeksi lebih dari 4.500 orang. Lonjakan jumlah kasus baru per hari sudah mencapai angka 300 lebih. Beberapa daerah episentrum penyebaran virus seperti Jabodetabek sudah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk dua minggu ke depan

BUMN Sektor Ini terkena Nasib Apes

Pandemi corona yang merebak jelang bulan Ramadan dan hari raya lebaran ini membuat berbagai sektor usaha di Tanah Air harus merasakan getirnya serangan wabah. Sektor-sektor yang terdampak signifikan adalah penerbangan dan beberapa sektor lain seperti konstruksi hingga perbankan.

Dari sektor penerbangan sendiri, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada 2019 saja membukukan kerugian US$ 669 juta. Modal usaha GIAA juga tercatat minus US$ 2,1 miliar per 31 Desember 2019. 

Corona yang membuat sebagian orang terkurung di dalam rumah menyebabkan anjloknya penumpang pesawat terbang baik tujuan domestik maupun internasional. Bandara jadi sepi dan pendapatan maskapai penerbangan anjlok signifikan tentunya. Hal inilah yang disorot oleh PwC.

Industri maskapai penerbangan masih diwarnai dengan ketidakpastian pada 2020, begitu jelasnya melansir Reuters. Tak hanya sektor penerbangan saja yang jadi korban pandemi corona, sektor konstruksi juga ikut terdampak.

Sektor ini diramal masih akan berpola sama dengan tahun lalu ketika tahun politik. Akan sangat susah untuk mendapatkan kontrak baru di samping penundaan proyek dan fokus pemerintah pada penanganan wabah.

Sektor konstruksi Indonesia juga terkenal dengan utangnya yang tinggi. Mengacu pada riset yang dilakukan PT Danareksa Sekuritas, rasio utang terhadap modal (DER) untuk industri ini mencapai 1,6x dengan PT Waskita karya Tbk (WSKT) merupakan emiten dengan leverage tertinggi mencapai 2,4x. Sementara rasio penutupan bunga (ICR) industri mencapai 1,1x per Desember 2019. 

Sektor lain yang juga harus merasakan dampak pandemi corona adalah sektor perbankan. Dengan makin merebaknya pandemi corona di dalam negeri serta relaksasi aturan OJK tentang penilaian kualitas aset, laju penyaluran kredit perbankan diramal tumbuh melambat sementara rasio kredit macet (NPL) diperkirakan mengalami kenaikan.

Wabah corona datang di waktu yang tak terduga dan tak tahu pula kapan selesainya. Pandemi yang kini merebak membuat wajah ekonomi Ibu Pertiwi jadi bermuram durja. BUMN yang harusnya jadi roda penggerak ekonomi kini terancam lesu darah dan menanggung beban (utang) yang berat. 

Namun mau bagaimana lagi, nasib memang lagi apes…Semoga ini semua cepat berlalu. Amin. (Ade&DBS) e

Tags: BUMN

Berita Terkait

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Headline

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

02/07/2022 5:05 AM
Mungkinkah misi Presiden Jokowi
Australia

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

02/07/2022 4:15 AM
Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri Anda sendiri
Headline

Simbolon Terperangkap

02/07/2022 4:14 AM

Discussion about this post

Recent News

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi

Bobby Nasution tak Mau Menuruti Imbauan Gubsu Edy untuk Menutup Holywings Medan!

02/07/2022 5:05 AM
Mungkinkah misi Presiden Jokowi

Waduh! Mantan Dubes Australia: Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk Kepentingan Mi!

02/07/2022 4:15 AM
Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri Anda sendiri

Simbolon Terperangkap

02/07/2022 4:14 AM
Penulis dan analis geopolitik Malaysia Ayman

Analis Geopolitik Malaysia: Presiden Jokowi Mendayung di Antara Dua Karang!

02/07/2022 4:13 AM
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Kronologi Tjahjo Kumolo Sakit sampai Meninggal Dunia!

02/07/2022 4:12 AM
KontraS

Polisi Masih Menjadi Aktor Utama Penghalang Kebebasan Berekspresi, KontraS: Ini Jelas sangat Berbahaya!

02/07/2022 4:10 AM
MBS

This is the reason MBS, crown prince revoked the mandatory hijab rule!

02/07/2022 3:41 AM
By embarking on a ‘peace mission’ to Russia and Ukraine

Widodo’s mission to Moscow: seeking peace and an end to Putin’s blockade of Ukraine’s wheat

02/07/2022 12:19 AM
Menpan RB

Menpan-RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia!

01/07/2022 11:23 PM
Presiden Rusia Vladimir Putin

Ini Dia Profil David Engel, Pakar Australia yang Berani Menyebut Presiden Jokowi “Bodoh”!

01/07/2022 9:56 PM

Populer

  • petinggi Cina berdiskusi di ruang luas berwarna merah

    RRC Cemas Menghadapi Fenomena Anies Baswedan!

    7135 shares
    Share 2854 Tweet 1784
  • Ini Dia Profil David Engel, Pakar Australia yang Berani Menyebut Presiden Jokowi “Bodoh”!

    2551 shares
    Share 1020 Tweet 638
  • Pemuda Papua Memberi Dukungan untuk Anies Baswedan dan Menolak PDIP: Kami tidak Butuh Pemimpin Berhati Busuk seperti Megawati!

    1645 shares
    Share 658 Tweet 411
  • Timnas Israel Datang ke Indonesia, Novel Bamukmin: Kami akan Mengepung Bandara, Hotel, dan Stadion!

    1263 shares
    Share 505 Tweet 316
  • Warga Papua: Surya Paloh Ambil Saja Anies Baswedan, Jangan Ganjar!

    1187 shares
    Share 475 Tweet 297

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.