Thursday, April 20, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Kisah Utang BUMN yang Membengkak

by Redaksi
15/04/2020 7:56 PM
in Headline, Makro Ekonomi, Nasional
A A
Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Bank Indonesia (BI) kembali merilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI). Mengacu pada data tersebut, Utang Luar Negeri (ULN) BUMN walau porsinya hanya seperempat dari total swasta tetapi kenaikannya sangat pesat.

Posisi ULN BUMN pada Februari 2020 mencapai US$ 55,4 miliar atau dengan kurs referensi BI (JISDOR) hari ini (Rp 15.707/US$) nilainya mencapai 870,2 triliun. Angka ini setara dengan ~5,4% Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada 2019 dan setara dengan 48,4% APBN-P 2020.

ULN BUMN pada Februari 2020 cenderung mengalami kenaikan 17,1% secara year on year (yoy). Kenaikan ini masih sama dengan kenaikan yang terjadi pada bulan Januari 2020. Porsi ULN BUMN terhadap total ULN swasta Tanah Air mencapai 27,1% pada Februari lalu.

Sebanyak 78,3% ULN disumbang oleh BUMN non-lembaga keuangan diikuti dengan BUMN Bank sebesar 14,6% dan sisanya merupakan ULN BUMN Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

ULN BUMN Bank pada Februari 2020 tercatat naik 16,6% (yoy). Kenaikan ini lebih tinggi dibanding bulan Januari yang hanya 10,2% (yoy). Berbeda dengan BUMN Bank, ULN BUMN untuk LKBB dan BUMN non-keuangan cenderung melambat lajunya.

Baca juga:

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret

Lebaran 2023, Jatuh Tanggal Berapa? Cek Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri

Kronologi Pistol Dirut PT Berdikari Meletus di Bandara Hasanuddin

Namun jika dibandingkan dengan industrinya, pertumbuhan ULN BUMN dalam negeri tergolong sangat pesat. Mari tengok industri perbankan terlebih dahulu.

Ketika pertumbuhan ULN perbankan nasional hanya 2,16% (yoy) pada Februari, ULN Bank BUMN meningkat dobel digit pada periode yang sama. Hal serupa juga terjadi pada BUMN non-keuangan. Ketika industrinya mencatatkan pertumbuhan ULN sebesar 6,86% (yoy) pada Februari, BUMN non-keuangan justru mencatatkan pertumbuhan ULN mencapai 18,8% (yoy)

Sementara itu hanya BUMN dari segmen LKBB saja yang pertumbuhan ULN-nya di bawah laju industrinya. ULN BUMN LKBB tercatat tumbuh 2,2% (yoy) kala industrinya tumbuh 4,4% (ypy). 

Pertumbuhan yang pesat dan membengkaknya utang harus benar-benar diwaspadai oleh BUMN. Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Bengkaknya ULN apalagi ketika rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS, jelas ini menimbulkan risiko yang berdampak negatif pada kinerja keuangan perseroan. 

Pandemi corona yang sudah masuk ke dalam negeri kini sudah menginfeksi lebih dari 4.500 orang. Lonjakan jumlah kasus baru per hari sudah mencapai angka 300 lebih. Beberapa daerah episentrum penyebaran virus seperti Jabodetabek sudah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk dua minggu ke depan

BUMN Sektor Ini terkena Nasib Apes

Pandemi corona yang merebak jelang bulan Ramadan dan hari raya lebaran ini membuat berbagai sektor usaha di Tanah Air harus merasakan getirnya serangan wabah. Sektor-sektor yang terdampak signifikan adalah penerbangan dan beberapa sektor lain seperti konstruksi hingga perbankan.

Dari sektor penerbangan sendiri, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada 2019 saja membukukan kerugian US$ 669 juta. Modal usaha GIAA juga tercatat minus US$ 2,1 miliar per 31 Desember 2019. 

Corona yang membuat sebagian orang terkurung di dalam rumah menyebabkan anjloknya penumpang pesawat terbang baik tujuan domestik maupun internasional. Bandara jadi sepi dan pendapatan maskapai penerbangan anjlok signifikan tentunya. Hal inilah yang disorot oleh PwC.

Industri maskapai penerbangan masih diwarnai dengan ketidakpastian pada 2020, begitu jelasnya melansir Reuters. Tak hanya sektor penerbangan saja yang jadi korban pandemi corona, sektor konstruksi juga ikut terdampak.

Sektor ini diramal masih akan berpola sama dengan tahun lalu ketika tahun politik. Akan sangat susah untuk mendapatkan kontrak baru di samping penundaan proyek dan fokus pemerintah pada penanganan wabah.

Sektor konstruksi Indonesia juga terkenal dengan utangnya yang tinggi. Mengacu pada riset yang dilakukan PT Danareksa Sekuritas, rasio utang terhadap modal (DER) untuk industri ini mencapai 1,6x dengan PT Waskita karya Tbk (WSKT) merupakan emiten dengan leverage tertinggi mencapai 2,4x. Sementara rasio penutupan bunga (ICR) industri mencapai 1,1x per Desember 2019. 

Sektor lain yang juga harus merasakan dampak pandemi corona adalah sektor perbankan. Dengan makin merebaknya pandemi corona di dalam negeri serta relaksasi aturan OJK tentang penilaian kualitas aset, laju penyaluran kredit perbankan diramal tumbuh melambat sementara rasio kredit macet (NPL) diperkirakan mengalami kenaikan.

Wabah corona datang di waktu yang tak terduga dan tak tahu pula kapan selesainya. Pandemi yang kini merebak membuat wajah ekonomi Ibu Pertiwi jadi bermuram durja. BUMN yang harusnya jadi roda penggerak ekonomi kini terancam lesu darah dan menanggung beban (utang) yang berat. 

Namun mau bagaimana lagi, nasib memang lagi apes…Semoga ini semua cepat berlalu. Amin. (Ade&DBS) e

Tags: BUMN

Berita Terkait

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret
Headline

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret

20/04/2023 6:11 PM
Tifatul Sembiring Ungkap Muhammadiyah dan NU Akan Rayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Waktu yang Beda: Persatuan Tetap Dijaga Ya….
Headline

Lebaran 2023, Jatuh Tanggal Berapa? Cek Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri

20/04/2023 5:11 PM
Kronologi Pistol Dirut PT Berdikari Meletus di Bandara Hasanuddin
Headline

Kronologi Pistol Dirut PT Berdikari Meletus di Bandara Hasanuddin

20/04/2023 4:21 PM

Discussion about this post

Recent News

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret

Selidiki Kongkalikong PT KAI dengan Indomaret

20/04/2023 6:11 PM
Tifatul Sembiring Ungkap Muhammadiyah dan NU Akan Rayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Waktu yang Beda: Persatuan Tetap Dijaga Ya….

Lebaran 2023, Jatuh Tanggal Berapa? Cek Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri

20/04/2023 5:11 PM
Kronologi Pistol Dirut PT Berdikari Meletus di Bandara Hasanuddin

Kronologi Pistol Dirut PT Berdikari Meletus di Bandara Hasanuddin

20/04/2023 4:21 PM
Allianz Life Indonesia Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating Indonesia

Allianz Life Indonesia Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating Indonesia

20/04/2023 3:20 PM
Lagi, Amazon PHK 9.000 Karyawannya

Lagi, Amazon PHK 9.000 Karyawannya

20/04/2023 2:11 PM
Superbank Salurkan Pinjaman Untuk Pembelian 1.000 Mobil Rental Mitra Grab

Superbank Salurkan Pinjaman Untuk Pembelian 1.000 Mobil Rental Mitra Grab

20/04/2023 1:20 PM
Transaksi Transfer Antarbank BNI Sudah Didominasi BI-Fast

Naik 24,3%, BNI Mobile Banking Punya 14,26 Juta Pengguna hingga Maret 2023

20/04/2023 12:02 PM
Laba Bersih Amar Bank Melesat 491% di Kuartal I-2023

Laba Bersih Amar Bank Melesat 491% di Kuartal I-2023

20/04/2023 11:07 AM
Grup Krakatau Steel KBS Dapat Mitra Jerman, Potensi Kerja Sama Rp3 Triliun!

Grup Krakatau Steel KBS Dapat Mitra Jerman, Potensi Kerja Sama Rp3 Triliun!

20/04/2023 10:46 AM
Arab Saudi Dicibir Rayakan Halloween tapi Larang Maulid Nabi, Benarkah?

Populer: Warga Arab Saudi yang Berbondong-bondong Jadi Atheis

20/04/2023 10:38 AM

Populer

  • Universitas Oxford

    Info A1 Anies Baswedan Gagal Nyapres, Reaksi Internal, dan Respon Global!

    2435 shares
    Share 974 Tweet 609
  • Ahmad Yani Mendapat Info A1 bahwa Anies Baswedan Potensial Gagal Menjadi Capres 2024!

    1463 shares
    Share 585 Tweet 366
  • MS. Kaban: Harusnya, RRC Meminta Jaminan Ijazah asli Jokowi untuk Proyek Kereta Cepat!

    1302 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Gus Wal Mengaharamkan Posko Mudik FPI, Masuk Neraka?

    1240 shares
    Share 496 Tweet 310
  • Jadi Bulan-bulanan Usai Bongkar Pedestrian dan Jalur Sepeda, Pj Gubernur Heru Disebut Ingin Menghapus Jejak Kebaikan Peradaban Kota

    1219 shares
    Share 488 Tweet 305

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id