KNews.id- Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menuai kecaman usai merobek salinan naskah pidato kenegaraan Presiden Donald Trump. Kecaman itu disampaikan para anggota Kongres dari Partai Republik.
“Betapa piciknya Pelosi. Merobek selembar kertas tidak mengubah fakta-fakta yang tertulis di atasnya — warga Amerika menang, terlepas dari Demokrat yang tidak melakukan apa-apa,” kata Pemimpin Minoritas DPR AS, Kevin McCarthy dalam cuitan di Twitter seperti dilansir media The Hill, Rabu (5/2).
Kejadian pada Selasa (4/2) malam waktu setempat saat pidato kenegaraan Trump di depan Kongres AS atau biasa disebut, State of the Union (SOTU) itu diawali dengan momen ketika Trump menolak bersalaman dengan Pelosi, yang jelas-jelas telah mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Setelah Trump menyelesaikan pidatonya yang berlangsung hampir 90 menit, Pelosi merobek salinan naskah pidato Trump. Saat itu Trump yang berdiri membelakangi Pelosi tidak melihat kejadian tersebut.
Seperti diberitakan AFP, Rabu (5/2), saat Trump berpidato mengungkapkan berbagai pencapaiannya selama ini, Pelosi terlihat tersenyum sinis. Ketika Trump selesai berpidato, Pelosi pun berdiri dan merobek salinan naskah pidato Trump. Saat itu Pelosi berdiri di samping Wakil Presiden AS, Mike Pence yang bertepuk tangan usai pidato Trump.
Politikus Partai Republik lainnya, Steve Scalise menyerukan Pelosi untuk meminta maaf atas perbuatannya itu. Itu tercela, itu sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan. Dia harus minta maaf untuk itu — maksud saya seluruh negara menyaksikan dan Anda harusnya lebih baik dari itu,” ujar Scalise kepada The Hill.
“Anda tidak harus setuju dengan State of the Union — ada banyak hal yang tidak saya setujui dalam State of the Union ketika Barack Obama jadi presiden, tapi Anda menghormati institusi,” imbuhnya.
Politikus, Mike Johnson yang menjabat ketua Komisi Studi Partai Republik, mengatakan bahwa Pelosi telah semakin membuat perpecahan dengan tindakannya.
“Merobek naskah pidato pada akhirnya adalah bentuk yang sangat buruk — persis kebalikan dari apa yang menjadi nada pidato dan suasananya,” katanya kepada The Hill.
“Itu bukan pidato yang terlalu partisan sama sekali, itu tentang kita semua bersama-sama, Amerika, dan hari-hari kita yang lebih baik dan semua itu. Jadi saya benar-benar terpana ketika dia melakukan itu, saya tidak bisa mempercayainya. Ini adalah momen untuk kepemimpinan, kita perlu menyatukan negara dan itu bukan pemandangan yang kita butuhkan,” imbuhnya. (Fahad Hasan/AFP)