spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Kedutaan Israel di Singapura Bikin Ulah, Terbitkan Postingan Rendahkan Islam

 

KNews.id – Guna membenarkan tindakan genosida di Gaza, Palestina, Kedutaan Besar Israel di Singapura membuat ulah. Mereka membuat postingan berisi klaim yang membandingkan penyebutan Israel dan Palestina di Al-Qur’an.

- Advertisement -

“Pemerintah Singapura telah meminta Kedutaan Israel untuk menghapus postingan Facebook yang sama sekali tidak dapat diterima” tentang Palestina,” kata Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 25 Maret 2024.

Postingan itu dipublikasi oleh pihak Kedutaan pada Facebook resmi Kedutaan Besar Israel Minggu 24 Maret 2024. Postingan tersebut berbunyi: “Israel disebutkan 43 kali dalam Al-Quran. Sebaliknya, Palestina tidak disebutkan satu kali pun”.

- Advertisement -

“Setiap bukti arkeologi – peta, dokumen, koin, menghubungkan tanah Israel dengan orang-orang Yahudi sebagai penduduk asli tanah tersebut,” sebut postingan tersebut.

Postingan itu kemudian dihapus pada hari yang sama. Shanmugam mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa dia “sangat kesal” ketika mengetahui postingan tersebut. Dia mengatakan Kementerian Dalam Negeri (MHA) telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri, yang mengatakan kepada kedutaan Israel bahwa postingan tersebut harus segera dihapus.

- Advertisement -

“Postingan tersebut salah dalam banyak hal,” kata Shanmugam. “Pertama, hal ini tidak sensitif dan tidak pantas. Hal ini berisiko merusak keselamatan, keamanan, dan keharmonisan kita di Singapura. Kami menjaga keselamatan semua orang di Singapura – mayoritas dan minoritas termasuk Yahudi dan Muslim,” tegas Shanmugam.

Ia menekankan bahwa orang-orang Yahudi di Singapura “sangat sedikit perhatian terhadap keselamatan dan keamanan mereka”, dan mengatakan bahwa postingan seperti ini dapat “menyulut ketegangan dan dapat membahayakan komunitas Yahudi di sini”.

“Kemarahan dari postingan tersebut berpotensi meluas ke ranah fisik,” ujar Shanmugam.

Upaya tulis ulang sejarah

Pemerintah Singapura telah menyampaikan pandangannya mengenai postingan Facebook tersebut dengan “sangat jelas” kepada kedutaan Israel, kata Shanmugam.

“Adalah salah jika secara selektif menunjuk pada teks-teks agama untuk menyampaikan maksud politik. Yang lebih buruk lagi, dalam situasi saat ini, jika kedutaan Israel menggunakan Al-Qur’an untuk tujuan tersebut,” ucap Shanmugam.

Dia juga menyebut postingan tersebut sebagai “upaya menakjubkan untuk menulis ulang sejarah”.

“Penulis postingan harus melihat peraturan PBB, melihat apakah tindakan Israel dalam beberapa dekade terakhir konsisten dengan hukum internasional, sebelum mencoba menulis ulang sejarah,” tuturnya.

Namun Shanmugam menekankan bahwa pemerintah tidak melakukan intervensi atas postingan tersebut atas dasar hal tersebut. Namun karena adanya potensi konsekuensi bagi berbagai komunitas di Singapura.

(Zs/GLR)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini