KNews.id – Juru bicara pasangan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Said Didu menyoroti kenaikan harga beras akhir-akhir ini.
Said Didu heran melihat pernyataan pemerintah soal penyebab kenaikan harga beras. Di mana pemerintah menyebut perubahan iklim atau gejala El Nono jadi penyebab utama beras langka dan harganya naik.
Mantan Sekretaris BUMN itu menyebut kenaikan beras belakangan ini karena program bantuan sosial (bansos) beras yang disalurkan pemerintah jelang Pemilu 2024.
“Bapak Presiden yth, harga beras naik setelah Bapak gunakan stok beras bagi-bagi bansos politik untuk anak Bapak. Artinya penyebab harga naik karena Bansos politik. Jangan dibalik,” kata Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun X miliknya.
Said Didu menyindir Presiden Jokowi yang mencoba mencari-cari alasan pembenaran atas kenaikan harga beras saat ini.
“Rakyat sudah makin paham cara Bapak membohongi rakyat,” sindir Said Didu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras karena perubahan iklim dan cuaca yang memicu gagal panen. Sementara itu konsumsi beras di Indonesia tidak berubah. Sehingga, terjadi kekurangan suplai yang berakibat pada kenaikan harga beras di pasar.
Sebagai solusi, pemerintah menggelontorkan bansos untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga beras. Bansos ini mencakup 10 kilogram beras serta bingkisan sembako seperti minyak goreng hingga biskuit.
“Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu, bapak semuanya karena harganya naik tadi,” ujar Jokowi. (Zs/Fjr.Co)