KNews.id- Presiden
Korea Utara Kim Jong Un Ramai diperbincangkan akhir pekan ini sejak dirinya
dikabarkan meninggal dunia, jagat maya juga diramaikan dengan #KIMJONGUNDEAD dan
mempertanyakan kebenaran kabar tersebut. Sampai saat ini belum ada konfirmasi
resmi dari pihak Korea Utara. Pihak pemerintah negara tersebut masih belum
angkat bicara guna meluruskan kabar tersebut.
Kabar ini
dimulai setelah putera sulung Kim Jong Il ini tak pernah lagi tampil di depan
publik setelah 11 April 2020. Media pemerintah Korea Utara terakhir kali
melaporkan keberadaan Kim ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April.
Dilansir dari Forbes, Kim
juga tak hadir dalam acara peluncuran rudal jelajah jarak pendek pada 14 April
2020 dalam rangka merayakan ulang tahun pendiri negara tersebut sekaligus kakek
Kim Jong Un, Kim Il Sung. Padahal, dalam peluncuran rudal sebelum-sebelumnya
dia tak pernah absen. Kim kembali tak
hadir keesokan harinya yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun mendiang
kakeknya ini.
Ketidakhadirannya
ini mulai terjawab setelah Daily NK melaporkan bahwa Kim telah menjalani
perawatan medis di rumah sakit pada 12 April Kesehatannya dikabarkan memburuk
dalam beberapa bulan terakhir akibat kegiatan merokoknya yang cukup kuat,
obesitas, dan terlalu banyak bekerja.
KemudianBloomberg dengan
narasumber dari pemerintahan Donald Trump yang enggan disebutkan namanya
menyebutkan pihaknya tak yakin saat ini apakah Kim Jong Un masih hidup atau
tidak.
“Pemerintahan
[Presiden AS Donald] Trump tidak yakin apakah Kim mati atau hidup,” kata
pejabat itu.
Pendapat
ini diperkuat dengan pernyataan lainnya dari pejabat Amerika Serikat yang menyebutkan
bahwa Kim mungkin berada dalam “bahaya besar” setelah menjalani
operasi. Gedung Putih menolak mengomentari laporan dari CNN tersebut.
Tak lama
kemudian, Daily NK kembali memberitakan bahwa Kim sempat dalam masa
pemulihan usai menjalani prosedur bedah kardiovaskular.
“Pemahaman
saya adalah bahwa dia telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak
Agustus lalu tetapi memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu,”
kata sumber yang dikutip Daily NK, dilansir dari Reuters.
Tak satu dua kabar buruk mengenai kondisi suami Ri Sol-ju ini berhembus. Kim baru-baru ini dikabarkan terserang Covid-19 usai melaksanakan operasi jantung. Dokter dari China yang menangani operasi ini disebut sebagai pihak yang menularkan virus tersebut.
“BREAKING: Beberapa pejabat AS memberi tahu @OANN bahwa Kim Jong Un terkena COVID19 dari seorang dokter China yang terbang [ke Korea Utara] untuk membantu operasi katup jantungnya. Dia tampaknya dalam kondisi stabil untuk saat ini,” tulis Jack Posobiec, seorang aktivis konservatif yang sering mendukung Presiden AS Donald Trump, Selasa (21/4).
Namun demikian, menurut laporan Reuters, kabar tersebut belum terbukti kebenarannya. Media itu menyebut bahwa saat ini Kim tidak sakit parah, mengutip laporan dua sumber pemerintah Korea Selatan.
Kemudian, Daily NK menyebut Kim memang tengah melakukan pemulihan di resor Gunung Kumgang, Hyangsan usai operasi yang dijalaninya. Di hari yang sama Korsel melalui Juru Bicara Blue House mengatakan tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa di Korut. Sementara Presiden AS Donald Trump belum bisa membenarkan informasi intelijen itu.
Kemudian, menurut laporan Reuters pada 23 April 2020 satu tim termasuk ahli medis berangkat dari Beijing menuju Korea Utara untuk memberikan bantuan kesehatan kepada Kim Jong Un. Seorang sumber mengatakan ada sebuah tim yang terdiri atas beberapa dokter dan pejabat China. Tujuan dari pengerahan tim ini belum jelas diketahui.
Dua sumber lainnya mengatakan bahwa delegasi yang dikerahkan ke Korut itu dipimpin oleh seorang anggota senior Departemen Penghubung Internasional pada Partai Komunis China. Departemen ini diketahui menangani urusan antara China dengan Korut.
Namun demikian, para sumber menolak untuk memberikan informasi terkait sensitivitas masalah ini. Begitu juga dengan pihak Departemen Penghubung dan Kementerian luar negeri China yang belum menanggapi permintaan komentar ini. Kemarin Sabtu (25/4) Kim Jong Un kembali absen dalam perayaan 88 tahun berdirinya angkatan bersenjata Korea Utara, Tentara Revolusi Rakyat Korea.
Kemudian, jaringan televisi Hong Kong yang dilansir dari New York Post menyebutkan bahwa diktator Korut yang dijuluki ‘Pria Roket’ itu masih berada dalam kondisi vegetatif setelah menjalani operasi jantung di awal bulan ini.
Kondisi vegetatif berkaitan dengan keadaan disfungsi otak kronis ketika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Seorang Wakil Direktur HKSTV Hong Kong Satellite Television, jaringan televisi yang didukung pemerintah Beijing di Hong Kong, mengklaim bahwa Kim sudah meninggal dunia. Kabar ini mengutip dari “sumber yang sangat terpercaya”.
International Business Times melaporkan unggahan sang wakil direktur jaringan televisi Hong Kong itu, lewat aplikasi medsos China, Weibo, sudah tersebar luas di media sosial. Namun laporan lain yang belum dikonfirmasi menyebutkan, berdasarkan sumber-sumber dari partai senior di Beijing, bahwa operasi yang dijalani Kim dengan memasukkan stent atau ring terjadi kesalahan karena tangan si ahli bedah merasa gemetar saat operasi berlangsung. Hingga kini belum ada informasi resmi dari Korut.
Hingga saat ini masih belum jelas kondisi dari pria yang saat ini berusia 36 tahun ini. Namun demikian, kemungkinan dia menjalan operasi kardiovaskuler bisa sangat mungkin, mengingat dia dan kedua pendahulunya memiliki riwayat penyakit jantung dan Kim yang juga disebut-sebut ‘doyan’ merokok, wine dan keju yang tak menguntungkan untuk kondisi jantungnya. (Fahad Hasan&Reuters&CNN)
Discussion about this post