KNews.id-BNI Syariah resmi naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 setelah ada penyertaan modal secara non tunai (inbreng) senilai Rp 255,59 miliar. Dengan ini maka BNI Syariah menjadi bannk syariah kedua yang masuk dalam BUKU 3.
“Kami memiliki BNI induk yang support kami secara penuh, kami juga banyak mencetak prestasi, sehingga BNI syariah kini sudah naik kelas ke BUKU 3,” kata Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo.
Berdasarkan laporan bulanan BNI Syariah, hingga Maret 2020 mencatat peningkatan aset 16,19% menjadi Rp 51,13 triliun dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 44 triliun. Sementara laba bersih pada Maret 2020 mencapai Rp 214 miliar, naik 58% dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 135,35 miliar.
Setelah menjadi bank BUKU 3, dia menambahkan BNI Syariah membuka opsi membuka layanan di luar negeri, bersama dengan jaringan induknya. Dengan begitu BNI Syariah bisa melebarkan sayapnya menggarap trade finance dan remittance.
“Orang Indonesia di luar negeri kan bisa 6-7 juta orang, dan mereka mengirim uang melalui agen remittance bisa jadi bukan dari Indonesia, maka kehadiran BNI Syariah bisa menjadi solusi,” katanya.
Dengan peningkatan layanan, Abdullah menilai posisi bank syariah bisa lebih baik. Pasalnya saat ini sektor syariah masih kurang dari sisi permodalan, dan masih jauh di bawah kapasitas bank konvensional.
“Salah satunya dengan meningkatkan permodalan, kami mau leading dari profitability dan efisiensi. Kami juga semakin yakin bisa menjamin daerah yang remote area, jadi mereka memiliki pilihan bisa menggunakan konvensional dan syariah,” ujar Abdullah.
Abdullah mengatakan BNI Syariah juga akan fokus membangun ekosistem digital banking, baik dari sisi teknologi dan sumber daya manusia. Dia meyakini bank syariah juga bisa menggarap digital banking dan transaksional banking, hingga sektor mikro.
Strategi BNI Syariah meningkatkan pangsa pasar dalam perbankan syariah, termasuk peningkatan dari sisi permodalan, produktivitas, dan efisiensi dengan menggarap sektor halal.
“Sektor halal itu luas, ada halal farmasi, food, dan yang lainnya. Di sektor halal ini kita masuk ke yang lebih menengah kecil,” katanya.(Fahad Hasan)