Tuesday, June 6, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Ahmad Hasyim, Penyembuh Luka akibat Diabetes lewat Pedis Care

by Redaksi
07/02/2020 7:09 PM
in Headline, UKM
A A
Doctor checking blood sugar level with glucometer. Treatment of diabetes concept.

Doctor checking blood sugar level with glucometer. Treatment of diabetes concept.

Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Ketelatenan adalah kunci keberhasilan. Itu juga tampaknya kunci cara kerja dan kesuksesan Pedis Care. Praktik mandiri perawatan luka pertama di Malang, Jawa Timur ini telah menangani berbagai kasus luka hingga yang sulit. Pasien Pedis Care terutama adalah pasien diabetes yang bahkan telah divonis amputasi.

Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care mengatakan bahwa Pedis Care memiliki sudut pandang berbeda dengan rumahsakit dan dokter bedah. Hasyim mengatakan bahwa pasien diabetes dengan luka seringkali langsung harus diamputasi ketika sudah di rumahsakit.

“Kalau kami kan kami coba bersihkan dulu. Kami lihat ada yang masih bisa ditumbuhkan enggak,” kata Hasyim.

Baca juga:

Tetangga dan 40 Rumah Sekitar Ikut Menanggung Dosa Pelaku Zina Benarkah? Ini Kata Ustad Khalid Basalamah

Ganjar Bantah Hubungan Megawati dan Jokowi Retak Usai PDIP Umumkan Capres 2024

Pak Kapolri yang Atur, Biaya Perpanjang SIM A Ditentukan Segini, Selamat Tinggal Pungli

Pria berusia 33 tahun ini mengatakan, selama masih ada jaringan sehat di bawah luka dan belum sampai tulang, maka jaringan tersebut masih bisa ditumbuhkan.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini mengatakan bahwa ada tiga tahap penyembuhan luka ala Pedis Care, yakni penyembuhan infeksi, pembersihan luka, dan penumbuhan jaringan baru atau regenerasi.

Dengan tiga tahap tersebut, Pedis Care berupaya menyembuhkan sebanyak mungkin berbagai luka, termasuk luka akibat diabetes. Berkantor di Jalan Mayjend Panjaitan No 68, Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, separuh operasional penyebuhan Pedis Care justru tidak di lokasi tersebut.

Para perawat Pedis Care datang ke rumah pasien untuk perawatan dua kali sepekan. Masa perawatan bervariasi, mulai dari dua pekan hingga empat pekan.

“Dalam kasus sulit bahkan ada yang lima bulan,” kata Hasyim.

Lamanya masa perawatan juga tergantung pada kondisi luka pasien. Semakin parah luka maka penyembuhan akan semakin perlu waktu. Selain itu regenerasi juga akan tergantung pada usia. Semakin tua maka regenerasi jaringan baru akan semakin lama.

“Yang pertama kami usahakan adalah kontrol gula darah di bawah 200. Kedua suplemen protein ekstra. Kami berikan kapsul albumin, biar proteinnya tinggi. Baru nanti (luka) bisa sembuh,”  ujar Hasyim.

Hasyim mengatakan, salah satu tantangan mengatur pola makan adalah mitos yang beredar di Jawa.

“Jangan makan ayam nanti apa, jangan makan telur nanti apa. Akhirnya makannya cuma sayur bayem sama kerupuk doang,”  kata dia.

Pola makan tersebut yang perlu diubah dalam proses penyembuhan luka. Pasien yang sering makan berlemak juga tidak serta merta berhenti mengonsumsi makanan tersebut. Tapi, perubahan dilakukan dengan bertahap. Secara global, kontrol gula wajib bagi pasien. Jadi mulai dari diet, aktivitas fisik, dan pengobatan gula kalau perlu, tetap harus dijalankan.

Untuk kontrol pasien, Pedis Care pun memiliki afiliasi dengan dokter yang menangani pasien tersebut. “Jadi kami selalu laporkan perkembangannya. Banyak pasien saya yang juga kiriman dari dokter-dokter,” imbuh Hasyim.

Di akhir perawatan, Pedis Care menyediakan 15 menit untuk edukasi. Kadang edukasi ini justru lebih ke motivasi biar pasien tidak putus asa. Hasyim mengatakan bahwa banyak pasien diabetes yang depresi karena keberadaan luka tersebut.

Apalagi pasien-pasien yang masih aktif berkegiatan. Jadi selain perawatan luka, Pedis Care pun memberikan konseling diabetes, termasuk bagaimana mengubah pola makan dan olahraga yang disarankan.

Dalam sekali kunjungan, pasien membayar antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000 untuk obat dan jasa. Bahkan, banyak pasien yang berobat gratis karena adanya program amal dan subsidi silang. Hasyim mengatakan, pihaknya memiliki kerja sama dengan yayasan amal seperti Rumah Zakat, Nurul Hayat. Yayasan tersebut memberikan bantuan sampai pasien sembuh.

Biaya pasien ini juga didapat dari seminar amal. Ada porsi hasil seminar yang memang khusus dialokasikan untuk ke pasien. Sementara lewat subsidi silang, bantuan datang dari pasien kaya yang turut membantu biaya pengobatan pasien lain.

Selama ini, Hasyim baru melayani pasien di Malang. Kalaupun ada pasien yang berasal dari luar kota, dia akan membantu mencari perawat di kota tersebut untuk perawatan pasien.

Wound Innovation and Service Center

Selain menyembuhkan luka, Pedis Care yang memiliki total pegawai dan tim manajemen sekitar 50 orang ini pun memiliki aktivitas lain berupa diklat perawat. Hasyim mengatakan, diklat ini dihadiri perawat-perawat yang berasal dari daerah-daerah.

Sekali diklat, Pedis Care bisa membuka dua kelas dengan kapasitas masing-masing 25 orang. Lewat seminar ini, perawat akan mendapatkan sertifikat perawatan luka dari Kementerian Kesehatan. 

Bisnis lain Pedis Care adalah sandal yang diperuntukkan bagi penderita diabetes. Hasyim mengatakan, sandal Pedis Care telah mengantongi hak kekayaan intelektual. Ada empat keunggulan sandal Pedis Care Sandal yang dibanderol dengan harga Rp 160.000 per pasang ini. \

Pertama, sandal ini memiliki desain khusus pada bantalannya sehingga bisa mengurangi tekanan pada telapak kaki dan menyesuaikan dengan lekuk telapak kaki. Dengan desain ini, kaki tidak mudah lecet dan terjadi luka.

Kedua, sandal ini memiliki strapyang fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan bentuk kaki. Ketiga, waterproof, dan keempatmemiliki interior extra soft. Sandal-sandal Pedis Care memiliki bahan suede dan kulit sintetis.

Pedis Care perlu waktu tiga bulan untuk pengembangan awal. Setelah peluncuran pada 2016, ada perbaikan desain setiap enam bulan. Pedis Care pun melacak pengembangan sandal dari konsumen setiap bulan untuk perbaikan kualitas.

“Masukan yang pertama dari respons pasien, kami tanya apa yang kurang dari sandal tersebut,” kata Hasyim.

Untuk memproduksi sandal, Pedis Care bekerja sama dengan dua produsen sandal. Tak cuma dijual di lokal Kota Malang, sandal Pedis Care ini pun dijual secara onlinedi Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia. 

Dengan berbagai aktivitas Pedis Care saat ini, Hasyim bercita-cita menjadikan Pedis Care sebagai wound innovation and service center, layanan dan inovasi penyembuhan luka. Pemenang SATU Indonesia Awards 2019 Astra International bidang kesehatan ini berniat membangun Pedis Care yang lebih representatif dengan fasilitas yang lebih menunjang. “Kami ingin menggandeng teman-teman perawat,” kata Hasyim.

Sebagai wound innovation and service center, Pedis Care berniat mengembangkan layanan ke berbagai bidang seperti ibu dan anak, bidang komplementer seperti bekam dan akupuntur, dan bidang-bidang lain. Untuk itu, bapak dua anak ini berniat memindahkan Pedis Care ke lokasi yang lebih besar sehingga cukup untuk mengakomodasi seluruh kegiatan Pedis Care mulai dari perawatan, diklat, dan manajemen.

Untuk pengembangan di luar Kota Malang, Hasyim masih harus pikir-pikir. Karena bisnis Pedis Care adalah bisnis jasa layanan kesehatan yang perlu dijaga reputasi dan kualitasnya. Kalaupun dia melebarkan sayap, cara yang akan dipilihnya adalah lewat franchisealias waralaba.

“Syaratnya dia harus tersertifikasi perawatan luka,”  kata Hasyim.

Saat ini, ada satu waralaba di Kota Batu. Pedis Care akan menyediakan alat dan bahan. Terwaralaba hanya perlu menyediakan tempat. Tapi, akan tetap ada konsultasi dengan Pedis Care pusat untuk menjaga kualitas layanan ke pasien. (Fahad Hasan&DBS)

Tags: diabetes

Berita Terkait

Tetangga dan 40 Rumah Sekitar Ikut Menanggung Dosa Pelaku Zina Benarkah? Ini Kata Ustad Khalid Basalamah
Headline

Tetangga dan 40 Rumah Sekitar Ikut Menanggung Dosa Pelaku Zina Benarkah? Ini Kata Ustad Khalid Basalamah

06/06/2023 12:00 AM
Headline

Ganjar Bantah Hubungan Megawati dan Jokowi Retak Usai PDIP Umumkan Capres 2024

05/06/2023 11:00 PM
Pak Kapolri yang Atur, Biaya Perpanjang SIM A Ditentukan Segini, Selamat Tinggal Pungli
Headline

Pak Kapolri yang Atur, Biaya Perpanjang SIM A Ditentukan Segini, Selamat Tinggal Pungli

05/06/2023 10:00 PM

Discussion about this post

Recent News

Tetangga dan 40 Rumah Sekitar Ikut Menanggung Dosa Pelaku Zina Benarkah? Ini Kata Ustad Khalid Basalamah

Tetangga dan 40 Rumah Sekitar Ikut Menanggung Dosa Pelaku Zina Benarkah? Ini Kata Ustad Khalid Basalamah

06/06/2023 12:00 AM

Ganjar Bantah Hubungan Megawati dan Jokowi Retak Usai PDIP Umumkan Capres 2024

05/06/2023 11:00 PM
Pak Kapolri yang Atur, Biaya Perpanjang SIM A Ditentukan Segini, Selamat Tinggal Pungli

Pak Kapolri yang Atur, Biaya Perpanjang SIM A Ditentukan Segini, Selamat Tinggal Pungli

05/06/2023 10:00 PM
Ingin Ganjar Menang!! Jangan Sombong

Ingin Ganjar Menang!! Jangan Sombong

05/06/2023 9:20 PM
Kawal Kebijakan Ekspor Pasir Laut Jokowi, PDIP Ungkit Sedimentasi

Kawal Kebijakan Ekspor Pasir Laut Jokowi, PDIP Ungkit Sedimentasi

05/06/2023 9:00 PM
OJK Terbitkan Ketentuan Tingkatan Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dam Reasurans

OJK Bertekad Perkuat Perlindungan Investor Ritel Pasar Modal

05/06/2023 8:40 PM
Diam-diam Simpan Pesawat di Indonesia, Akal Bulus Iran Hindari Sanksi Amerika Serikat Dibongkar Media Asing

Diam-diam Simpan Pesawat di Indonesia, Akal Bulus Iran Hindari Sanksi Amerika Serikat Dibongkar Media Asing

05/06/2023 8:00 PM
Hercules Setop Dukung Hanya jika Prabowo Angkat Bendera Putih

Hercules Setop Dukung Hanya jika Prabowo Angkat Bendera Putih

05/06/2023 7:00 PM
Kisah Korban Penipuan Asuransi Rp 112 M di Manado, Tergiur karena Nama Sinarmas

Kisah Korban Penipuan Asuransi Rp 112 M di Manado, Tergiur karena Nama Sinarmas

05/06/2023 6:30 PM
PT Pertamina (Persero)

Direksi Pertamina Menjelang RUPS Bakal Beberkan Kinerja Keuangan

05/06/2023 6:15 PM

Populer

  • Covid-19

    Negara Bandara dan Pulaunya Disita RRC, Akibat Tak Bisa Bayar Utang

    670 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Sepi Peminat, Jumlah Sponsor Formula E Jakarta 2023 Menurun Dari 31 Jadi 19 Perusahaan

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Islah Bahrawi Mengakui Dirinya Sebagai Mantan Narapidana

    1793 shares
    Share 717 Tweet 448
  • Beber Utang Negara Tembus Rp20.750 T,

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Terseret Kasus Reklamasi, MAKI Meminta Heru Budi Dipecat!

    6005 shares
    Share 2402 Tweet 1501

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id